Humanisme Gusdur Kajian
Humanisme
Humanisme adalah paham yang menempatkan manusia sebagai pusat realitas. Manusia begitu diagungkan karena ia memang merupakan spesiester mulia yang memiliki kecakapan, tidak hanya bersifat teknis namun juga normatif.Sebagai pusat relitas manusia memilikifungsi ganda, yaitu sebagai subjekpengolah alam sekaligus objek tujuan dari pengolahan alam tersebut. Sebagai pemikiran, paham dangerakan, humanisme lahir di eropa sebagaireaksi atas peradaban dehumanisasi, dari abad pertengahan yang menampilkan horror persatuan antara agama dan negara.Di dalam persatuan ini, manusia menjadi kerumunan sholeh yang harus tunduk padadoktrin gereja atas nama tuhan. Isu utamanya bukan kebebasan manusia dalam merumuskan diri dan dunia, melainkan keselamatan jiwa sehingga bisa menebus dosa asal.Situasi ini dianggap anti humanis karena tidak memberi kesempatan pada manusia untuk menggunakan potensi terbesarnya, akal budi untuk mengatur kehidupannya sendiri.Semua telah ditentukan gereja dan negara atas bamatuhan. Maka agama, gereja, dan tuhan akhirnya menjadi common enemy dari kaum humanis yang meniscayakan runtuhnya agama demi tegaknya kemanusiaan. Kemanusiaan sebagai antithesis dari ketuhanan inilah yang menjadi ciriutama dari humanisme modern era pencerahan.Ia sering disebut humanis mekritis sebab kritis terhadap otoritas gereja yang membangun kemanusiaan. 2Kaum humanis ditandai dengan pendekatan rasional terhadap manusia yang tidakterburu-buru melakukan hubungan singkat dengan otoritas wahyuilahi, tetapi lebihdulu lewat penelitian cermat atas ciri keduniawian dan alamiah manusia. Kebudayaan tampil ke depan menggeser agama. Manusia terutama dimengerti darikemampuan-kemampuan alamiahnya, se-perti minat intektualnya, pembentukan karakternya, apresiasi etisnya. Perhatian ditumpahkan pada toleransi, vitalitas jiwa, keelokan raga, persahabatan, Semua itudicakup dalam kata humanis. Gerakan humanis ini dimulai diitalia lalu merambat dengan cepat kejerman, prancis, belanda , dan seterusnya. Sulit dipastikan mana yang lebih dahulu berperan dalam modernisasi barat, humanisme atau ilmu pengetahuan modern.3 Namun keduanya saling bahu-membahu alam mengukuhkan suatu cara berpikir rasional yang menempatkan manusia sebagai pusat segala sesuatu. Salah satu perkembangan ilmu-ilmumodern dalam hal ini ilmu alam dengan humanisme modern yang semakin skeptis terhadap agama adalah isac newton. Kemuliaan manusia terletak padakebebasannya untuk menentukan pilihansendiri dalam posisinya sebagai penguasaatas alam. Gagasan ini mendorong munculnya pemujaan tidak terbatas pada kecerdasan dan kemampuan pada individu dalam segala hal. Dengan demikian,gambaran manusia yang dicita-citakan humanisme renaissans adalah manusia universal, yakni manusia yang berkat kecerdasannya bisa maju dan berkembang penuh dalam seluruh aspek kehidupannya,khusnya dalam aspek ilmu pengetahuan,kesenian, dan kebudayaan6,yang kemudian lahir humanisme abstrak yang ter-lepas dari konteks particular komunitas menurut Geertz, manusia meu dalam humanisme modern digambarkan sebagai mahluk berakal yang tampak bila ia me-nanggalkan kostum-kostum kebudayaan. kemanusiaan sebagai individuotonom yang bebas menentukan diri berdasarkan akal budi dan onotomi inikemudiaan menjadi prinsip universal kemanusiaan, telah berdiri tegar di tengahdunia yang tampak tuhan. Dalam arti, kemanusiaan dalam humanisme sering dipahami sebagai pemberontakan manusia atas tuhan, sebab tuhan dan otoritas agama sering mengkebiri manusia sehingga kemanusiaan tidak berkembang mencapaititik penuhannya.
Humanisme
adalah paham yang menempatkan manusia sebagai pusat realitas. Manusia begitu diagungkan karena ia memang merupakan spesiester mulia yang memiliki kecakapan, tidak hanya bersifat teknis namun juga normatif.Sebagai pusat relitas manusia memilikifungsi ganda, yaitu sebagai subjekpengolah alam sekaligus objek tujuan dari pengolahan alam tersebut. Sebagai pemikiran, paham dangerakan, humanisme lahir di eropa sebagaireaksi atas peradaban dehumanisasi, dari abad pertengahan yang menampilkan horror persatuan antara agama dan negara.Di dalam persatuan ini, manusia menjadi kerumunan sholeh yang harus tunduk padadoktrin gereja atas nama tuhan. Kebudayaan tampil ke depan menggeser agama. Manusia terutama dimengerti darikemampuan-kemampuan alamiahnya, se-perti minat intektualnya, pembentukan karakternya, apresiasi etisnya. Perhatian ditumpahkan pada toleransi, vitalitas jiwa, keelokan raga, persahabatan, Semua itudicakup dalam kata humanis. Gerakan humanis ini dimulai diitalia lalu merambat dengan cepat kejerman, prancis, belanda , dan seterusnya. Salah satu perkembangan ilmu-ilmumodern dalam hal ini ilmu alam dengan humanisme modern yang semakin skeptis terhadap agama adalah isac newton. Kemuliaan manusia terletak padakebebasannya untuk menentukan pilihansendiri dalam posisinya sebagai penguasaatas alam. Gagasan ini mendorong munculnya pemujaan tidak terbatas pada kecerdasan dan kemampuan pada individu dalam segala hal.
Humanisme Islam
Humanisme ala gus dur berada pada-```ranah diskursif, yaitu dengan memberikan sumbangan agama bagi humanisme.Artinya humanisme gur dur adalah humanisme perspektif islam, sebagai antitesis dari humanisme ateis yang menawarkan pandangan lain yang berbeda dengan tradisi humanisme ateis modern. Pandangan ini lahir dari prinsip ketuhanan atas kemanusiaan.Ia merupakan perintah langsung dari tuhan sebagai bagian dari penugasan allah atas manusia sebagai kholifahtullah fil al-ardh. Kedua,humanisme Gus Dur dalam terang HAM di Indonesia.Gus Dur dalam hal ini akan terlihat sebagai pembela HAM universal. Namun pada saat bersamaan, sebagai penggerak kemanusiaan di ranah parti-cular, melalui nilai-nilai particular masyarakat.Penggalian humanisme didalam pemikiran Gus Dur menjadi penting untuk melihat prinsip dasar dari segenap pemikiran dan gerakannya, sejak gerakan sosial dan politik praktis. Pada titik ini, ia merupakan penemuan kami dalam proses pembacaan panjang atasnya.Ini menandakan bahwa tanpa pembacaan mendalam, humanisme tidak akan bisa ditemukan di dalam pemikiran Gus Dur. Sebab,Gus Dur hanya menyelipkan perspektif humanistic didalam lapisan terdalam dari pemikiranya.Hal ini terjadi karenaGus Dur sering membungkus humanisme di dalam terma-terma seperti kesejahteraan rakyat,keadilan, persamaan di depan hukum,demokrasi, hingga toleransi beragama.
JalinanStrukturalPemikiran
PemikiranGus Dur konon selalu kontroversial dan sulit dipahami.Pemikiran ini sering menabrak mainstream pemahaman masyarakat Indonesia,khususnya masyarakat muslim dan NU yang ia nahkodai. Resikonya, belum lagipemikiran itu pahami,Gus Dur sendiri telah dicaci, misalnya melalui sebutan pembela PKI, pembela Ahmadiyah dan lainnya.Menurut kami, pernyataan itu masuk akal belaka.Artinya, sejak di dalam dirinya sendiri, pemikiranGus Dur memang kontrovensi. Namun, hal ini menggambarkan garis-garis pemahaman awam masyarakat yang memang rapuh dan perlu digedor. Gedoran pemikiran itu telahGus Dur lakukan demi pemahaman yang lebih mendalam atas persoalan yang sebelumnya hanya dipikirkan masyarakat secara selayang pandang. Akan tetapi,secara subtantif terjadinya kontroversi atas pemikiranGus Dur sebenarnya disebabka noleh ketidak pahaman atas pemikiran itu.Artinya masyarakat kurang memahami landasan dan pikir dan tujuan normatif dari pemikiran Gus Dur. Kami sebut pemikiran Gus Dur biasa-biasa saja karena prinsip dan tujuan yang mendasarinya, biasa saja. Ia disebut biasa karena kedua hal itu merupakan prinsip dan tujuan normatif yang ada didalam setiap pemikiran refleksi-historis.Secara mendasar, prinsip dan tujuan itu mengacu pada pembelaan Gus Dur terhadap harkat tinggi kemanusiaan, yangpada suatu titik ia dasarkan pada tradisi keislaman yang mendalam. Jadi, jika dirumuskan, corak atau jenis kelamin pemikiran Gus Dur ialah pertemuan antara keislaman dan kemanusiaan.Jika memin-jam Bourdieu, prinsip keislaman adalah habitus yang telah menrstruktur dalamalam bawah sadar Gus Dur, dan oleh karenanya menjadi pola strukturasi atas hubungan antara pemikiran Gus Dur dan persoalan yang dipikirkannya. Atau jika meminjam Habermas, prinsip keislaman adalah lebenswelt komunkatif Gus Dur.9Pertemuan antara keislaman dan kemanu-siaan ini misalnya terbaca di dalam pemijikannya atas ayat al-qur’an (al-Maidah:32),waman ahyana fakaannamaahya al-naasa jami’a. barang siapa yang menolong kehidupan seorang maka seakan ia telah menolong semua umat manusia. Pertemuan ini juga tersirat dalam penjelasan Gus Dur bahwa agama dan kemanusiaan haruslah disatukan. “Agama tanpa kemanusiaan akan melahirkan fundamentalisme”.10Dari dua ungkapanini, terpahami bahwa Gus Dur mendasarkan prinsip kemanusiaan didalam tradisi islam serta menghadirkan prinsip kemansiaan ke dalam prinsip keislaman. Dalam kaitan ini, prinsipkemanusiaan Gus Dur selaras dengan humanisme modern.
Pribumisasi Islam
Gagasan ini merupakan yangpaling populer dan menjadi trade markdarinya yang menandai keprihatinanGusDuratas kebudayaan islam di Indonesia ditengah ancaman arabisasi. Pribumisasi islam berada pada dua belahan ruang-waktu. Di satu sisi, ia berada di ruang masa lalu, tenpat islam pertama kali hadirdi nusantara. Sementara itu di sisi lain pribumisasi islam berada pada kontek kekinian, ketika geo-kultural nusantara telah berubah menjadi geo-politikIndonesia.13Dengan,demikian pribumisasi islam merupakan gagasan yang menandai suatu bentuk islam Indonesia. agasan ini menandakan cara baca yang digunakan Gus Dur untuk melihat proses islamisasi nusantara secara realitas.14Oleh karena itu, pribumisasi islam tidak sebatas proses pembumian islam yang dilakukan olehGus Dur, tetapirealitas keislaman di nusantara. Yang kemudian bisa ditempatkan sebagai metodelogi bagi proses pembumian nilai-nilai islam ke ranah budaya yang merupakan realitas masyarakat dan kehidupan.15Sebagai sebuah metode pribumisasi islam memang memiliki ranah sendiri. Ranah tersebut yakni hubungan antara islam dan hukum kebudayaan sebagai upaya manusia mengolah kehidu-pan.Pribumisasi islam ini memperte-mukan agama dan budaya dengan sangat harmonis tanpa kontradiksi. Pada titikinilah agama dan budaya menggambarkan hubungan ambivalen tetapi sekaligus saling membutuhkan.”Agama dan budaya mempunyai indenpendensi masing-masingtetapi keduanya mempunyai wilayah tumpeng tindih.Bisa dibandingkan independensi antara filsafat dan ilmu pengetahuan.Orang tidak dapat berfilsafat tanpa ilmu pengetahuan, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah filsafat.Di antara keduanya terjadi tumpeng tindih sekaligus pembedaan-pembedaan. Yangkemudianbisa ditempatkan sebagaimetodelogi bagi proses pembumian nilai-nilai islam ke ranah budaya yangmerupakan realitas masyarakat dankehidupan.15Sebagaisebuah metodepribumisasi islam memang memiliki ranahsendiri. Ranah tersebut yakni hubunganantara islam dan hukum kebudayaansebagai upaya manusia mengolah kehidu-pan.Pribumisasi islam inimemperte-mukan agama dan budayadengan sangatharmonis tanpa kontradiksi.Yangkemudianbisa ditempatkan sebagaimetodelogi bagi proses pembumian nilai-nilai islam ke ranah budaya yangmerupakan realitas masyarakat dankehidupan.15Sebagaisebuah metodepribumisasi islam memang memiliki ranahsendiri. Ranah tersebut yakni hubunganantara islam dan hukum kebudayaansebagai upaya manusia mengolah kehidu-pan.Pribumisasi islam inimemperte-mukan agama dan budayadengan sangatharmonis tanpa kontradiksi. Yangkemudianbisa ditempatkan sebagaimetodelogi bagi proses pembumian nilai-nilai islam ke ranah budaya yangmerupakan realitas masyarakat dankehidupan.15Sebagaisebuah metodepribumisasi islam memang memiliki ranahsendiri. Ranah tersebut yakni hubunganantara islam dan hukum kebudayaansebagai upaya manusia mengolah kehidu-pan.Pribumisasi islam inimemperte-mukan agama dan budayadengan sangatharmonis tanpa kontradiksi. Pada titikinilah agama dan budaya menggambarkan hubungan ambivalen tetapi sekaligus saling membutuhkan.”Agama dan budaya mempunyai indenpendensi masing-masingtetapi keduanya mempunyai wilayah tumpeng tindih.Bisa dibandingkan independensi antara filsafat dan ilmu pengetahuan.Orang tidak dapat berfilsafat tanpa ilmu pengetahuan, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah filsafat.Di antara keduanya terjadi tumpeng tindih sekaligus pembedaan-pembedaan.
Humanisme Gus Dur
Dari segenap pemikiran sebelumnya sejak rangkaian pemikiran islam hingga pemikiran kebudayaan, demokrasi, dan sosial kita bisa menemukan dasar keprihatinan yang menggerakkan Gus Dur untuk berpikir dan bertindak. Keprihatinan ini adalah struktur masyarakat yang timpang yang membuat manusia terhambat uuntuk memenuhi kebutuhannya. Dasar keprihatinan ini jarang terlihat tetapi akan menemukan ketika kita menelusup pada kedalaman rangkaian pemikiran yang komprehensif. Kami menyimpulkan bahwa dasar dari segenap pemikiran Gus Dur adalah humanisme. Maksud dari humansme di sini adalah pemuliaan Gus Dur atas martabat yang tinggi, khususnya dihadapan tuhan dan oleh karena itu, manusia harus dimuliakan. Dengan demikian manusia menjadi terminal akhir dari segenap pemikiran dan gerakan Gus Dur melampaui nilai-nilai apapun bahka formalisme islam yang sering ia kritisi. Terdapat beberapa sinyal yang menunjukkan humanisme itu. Pertama, pesan Gus Dur yang menyatakan ,«agama harus disandingkan dengan kemanusiaan. Jika tidak ia akan menjadi senjata fundamentalistik yang memberangus kemanusiaan.25 Kedua, pemegang-teguhan Gus Dur atas surat al-maidah ayat 32, waman ahyana fakaannama ahyannasa jami’a. barang siapa yang membantu kehidupan seseorang maka sama dengan membantu kehidupan semua umat. Ayat ini, merupakan ayat utama Gus Dur dan menjadi dasar pengabdian hidupnya. Asumsi dasar ini menyangkut pandangan awal Gus Dur atas manusia dan haekat nilainya bagi Gus Dur. Menurut Gus Dur,» pesan-pesan yang dibawakan islam pada umat manusia adalah sederhana saja, bertauhid, melaksanaan syariah, menegakkan kesejahteraan di muka bumi. Dari paparan di atas terlihat bahwa Gus Dur menemukan universalisme islam di dalam ajaran kemanusiaan. Artinya segenap nilai utama yang meliputi tauhid fiqh, dan ahlak ternyata menunjukkan kepedulian mendalam atas nasib kemanusiaan. Hal ini tentu bertentangan dengan kalangan formalis yang menempatkan ajaran tauhid dan fiqh di atas manusia. Namun hal ini menjadi wajar ketika sejak awal, Gus Dur telah menanamkan keyakinan atas keesaan allah di dalam perintahnya untuk memuliakan manusia sebagai pembawa kesejahteraan di muka bumi. Tidak ada benturan antara manusia dan tuhan sebab manusia adalah mahluk yang dimuliakan.Pada titik ini humanisme Gus Dur bukan humanisme sekuler yang bisa eksis ketika tuhan ditiadakan. Humanisme Gus Dur bukan merupakan «’humanisme tauhid» sebab kemulian manusia lahir dari keyakinan mendalam atas perintah ketuhanan.Hal serupa dengan pengaitan fiqh dan kemanusian. Hal yang paling menarik adalah penempatan kemanusiaan sebagai univer salisme itu sendiri. Hal ini menarik karena Gus Dur tidak menempatkan allah misalnya atau tauhid sebagai universalisme islam. Hal ini tentu kontroversial dan membuahkan caci-kafir atasnya. Namun ia bisa dipahami dalam kerangka pemahaman Gus Dur atas kemanusiaan atas perintah utama dari tuhan, sebagai menifestasi atas pertunjukannya kepada manusia sebagai kholifatullah. Runtutan logika yang lahir dari asumsi dasar manusia perspektif islam inilah yang perlu dipahami, untuk memahami kemanusiaan sebagai univer- salisme islam. Persoalannya, ketika wujud dari kemanusiaan adalah perlindungan atas hak-hak dasar manusia yang salah satu rumusnya terdapat dalam tradisi maqasid al-syariah«Menurut Gus Duria terletak di dalam dua hal. Pertama, perlindungan atas hak asasi manusia telah terpatri dalam pemikiran Gus Dur tentang universalisme islam. Sementara pengembangan struktural masyarakat yang adil merupakan praksis demi perlindungan atas hak asasi manusia tersebut.Artinya humanisme Gus Dur akhirnya tidak berhenti pada perlindungan hak asasi manusia, yang bisa menggelin- cirkan humanismenya ke dalam jurang individualisme. Hal ini tentu terkait dengan konsep etika sosial islamnya, karena bagi Gus Dur kemanusiaan diwujudkan melalui pemenuhan hak-hak dasar manusia di dalam kerangka kehidupan sosialnya.Artinya, kemanusiaan menyatu dengan sosialitas manusia, sebab di dalam sosialitas tersebut hak-hak dasar manusia sering dikebiri, oleh karenanya harus diperjuangkan kembali.Watak kemanusiaan yang sosial ini terlihat dalam rumusan Gus Dur atas bentuk ideal dari hak asasi manusia.30Corak hak asasi manusia Gus Dur yang mengacu pada keseimbangan antara pendekatan liberal dan pendekatan struktural.Pendekatan liberal merujuk pada pemberian hak-hak yuridis-politis yang akhirnya melahirkan hak sipil dan politik.Pendekatan minimalis ini terkritik, Gus Dur menawarkan pendekatan struktural yang merupakan bagian dari generasi kedua dan ketiga dari HAM. Ini menyimpulkan bahwa bukanlah humanisme liberal, melainkan humanisme komunitarian. Liberalisme menempatakan individu sebagai pusat realitas sehingga masyarakat dampak dari kontrak sosial yang dibuat oleh individu demi pemenuhan kepentingan perindividu. Pemuliaan individu akhirnya menjadi bagian dari pemuliaan nilai-nilai yang membatin di dalam kultur, di mana individu lahir di dalamnya.
nirmana bisa lebih paham sebuah seni dari pencahayaan estetika tridi buat trimatra tentang nirma
musik hiphop yang memliki keajaiban memiliki suasana hati genre hiphop
pengaruh musik hiphop emosional diri dampak menarik fakta menarik musik hiphop
ritme ritme dan energi seamngat berani dan lainnya
lalu mendengarkan musik hiphop merespon dengan nikmat dari lirik lirik hiphop dalam melamngkan hidup perjuangan mendengarkan emosi merasa emosi terhubung nyanyi hiphop
ekspresi kreatifitas saran ekspresi diri dalam mengespresikan pandangan dalam musik hiphop tersebut dalam memberikan pendengarnya
Komentar
Posting Komentar