ANALISIS DAN KESIMPULAN LAGU TIKUS TIKUS KANTOR IWAN FALS (BAGIAN KERANGKA TEORITIK,ANALISIS DAN KESIMPULAN)

 

KERANGKA TEORITIK

Semiotika

        Semiotika berasal dari Bahasa Yunani yang berarti tanda (sign). Dalam pandangan Zoest, segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Bermula dari bidang Bahasa,Cabang Ilmu Semiotika berkembang ke bidang seni dan juga desain. Kecendrungan untuk memandang berbagai wacana sosial sebagai fenomena Bahasa. Setiap teori semiotika dari beberapa tokoh memiliki konsep yang berbeda.

Semiotika roland barthes

         Roland Barthes adalah salah satu tokoh utama dalam studi semiotika, khususnya terkenal karena analisisnya tentang bagaimana makna dihasilkan dan diinterpretasikan dalam budaya. Teorinya sangat berguna untuk menganalisis berbagai bentuk teks dan simbol dalam masyarakat, termasuk musik, film, mode, dan lainnya. Barthes mengembangkan konsep-konsep utama seperti denotasi, konotasi, mitos, dan fungsi dari tanda dalam budaya.

Denotasi makna Harfiah atau makna sebenarnya merupakan makna yang ditangkap oleh pancaindra manusia. Konotasi di definisikan sebagai makna yang dikaitkan dengan Gambar diluar tingkat denotasi yang jelas, makna yang tidak sebenarnya, makna tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual, makna tambahan berupa  nilai rasa. Mitos atau myth secara etimologi berasal dari Bahasa Yunani ‘’mythos’’ memiliki arti speech,barthes mengartikan mitos sebagai cara berpikir kebudayaan tentang sesuatu, sebuah cara mengkonseptualisasikan atau memahami sesuatu hal.

 

ANALISIS LAGU TIKUS TIKUS KANTOR IWAN FALS

Dalam lirik tersebut terdapat dua ekor hewan yang dijadikan ikon yakni tikus dan kucing. Berdasarkan konsep teoritik yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa ikon tersebut merupakan ikon metaforis karena tidak menunjukan adanya kemiripan antara tanda dengan acuannya. Di antara kedua acuan tersebut memiliki ciri yang sama, yakni sifat licik dan menjadi hama bagi orang lain/suka menggerogoti materi yang bukan haknya sehingga dapat disimpulkan bahwa tanda tikus ini mewakili sifat manusia yang licik dan suka menggerogoti materi yang bukan haknya. Dengan demikian tanda kucing di sini mewakili tokoh manusia yang mempunyai tugas menegakkan keadilan dengan meringkus oknum-oknum nakal tersebut.

Denotasi:

Lyric lagu Iwan Fals Tikus Tikus Kantor

Kisah usang tikus-tikus kantor

 Yang suka berenang disungai yang kotor

 Kisah usang tikus-tikus berdasi

 Yang suka ingkar janji lalu sembunyi

Di balik meja teman sekerja

 Di dalam lemari dari baja

 Kucing datang cepat ganti muka

 Segera menjelma bagai tak tercela

 Masa bodoh hilang harga diri

 Asal tidak terbukti ah tentu sikat lagi

 Tikus-tikus tak kenal kenyang

 Rakus-rakus bukan kepalang

 Otak tikus memang bukan otak udang

 Kucing datang tikus menghilang

 Kucing-kucing yang kerjanya molor

 Tak ingat tikus kantor datang men-teror

 Cerdik licik tikus bertingkah tengik

 Mungkin karena sang kucing

 Pura-pura mendelik

 Tikus tahu sang kucing lapar

 Kasih roti jalanpun lancer

 Memang sial sang tikus teramat pintar

 Atau mungkin sikucing yang kurang ditatar!

 

-          Tikus-tikus kantor = Secara literal, ini mengacu pada tikus yang berada di kantor. Namun, dalam konteks ini, kata "tikus" digunakan sebagai metafora.

-          Suka berenang disungai yang kotor= secara harfiah mereka suka di tempat yang kotor

-          tikus-tikus berdasi  = tikus yang memakai dasi, namun ini jelas sebuah metafora.

-          Yang suka ingkar janji lalu sembunyi = adalah orang yang suka tidak menepati janjinya,lalu sembunyi artinya orang yang tidak mau bertanggung jawab

-          Dibalik meja teman sekerja= yang berada dibalik meja adalah rekan kerja samanya

-          Di dalam lemari dari baja = seseorang yang berada di dalam lemari yan terbuat dari baja

-          Kucing datang cepat ganti muka = kucing yang datang langsung merubah ekspresinya

-          Segera menjelma bagai tak tercela = sesorang yang merubahkan diri seakan akan tidak bersalah

-          Masa bodoh hilang harga diri = tidak peduli seberapa besar hilang harga dirinya

-          Asal tidak terbukti ah tentu sikat lagi = selama tidak menjadi terbukti atas terdakwanya, maka tetap melakukan lagi

-          Tikus-tikus tak kenal kenyang = tikus yang tak merasa kenyang

-          Rakus-rakus bukan kepalang = seseorang yang sangat rakus

-          Otak tikus memang bukan otak udang = bahwa otak tikus tidak seperti otaku udang,artinya otak tikus otak yang pintar

-          Kucing datang tikus menghilang =  Ketika kucing datang para tikus tikus menghilang

-          Kucing-kucing yang kerjanya molor = kucing yang bermalas malasan yang hanya banyak tidur

-          Tak ingat tikus kantor datang men-teror = mereka lupa atau berpura pura lupa bahwa tikus datang meneror

-          Cerdik licik tikus bertingkah tengik = tikus yang bertingkah cerdik tetapi licik sudah licik sangat menjengkelkan

        -      Mungkin karena sang kucing Pura-pura mendelik =  mungkin karena kucing melihatnya                   berpura pura dengan penglihatan tajam

        -      Tikus tahu sang kucing lapar = tikus tau bahwa sang kucing sedang lapar

        -      Kasih roti jalanpun lancer = dengan roti membuat segala jalan menjadi lancer

        -      Memang sial sang tikus teramat pintar = tikus memanglah pintar tetapi itu bukanlah perkara hal yang baik

        -      Atau mungkin sikucing yang kurang ditatar! = atau kucing yang kurang di latih

 

Konotasi :

-          Tikus-tikus kantor = artian orang orang yang bekerja di dalam kantor seperti tenaga kerja pemerintahan atau yang bekerja untuk Masyarakat, yang di ibaratkan tikus karena banyak cara kerjanya menjijikan seperti dalam cara kehidupan tikus itu sendiri

-          Yang suka berenang disungai yang kotor= memang tikus suka berenang disungai yan kotor dalam artian manusia serakah yang tempatnya menjijikan mampu nyaman dalam menempatinya karena ada sesuatu yang bisa diraih (materi) walapun secara menjijikan

-          Tikus tikus berdasi = dalam artian tikus ini adalah bentuk manusia dan berdasi adalah para pejabat/yang bekerja di dalam pemerintahan/atau yang berada di perkantoran

-          Suka ingkar janji lalu sembunyi = artinya orang orang yang mempunyai jabatan untuk bekerja untuk rakyat tapi banyak yang ingkar janji sudah ingkar lalu sembunyi, tidak mau bertanggung jawab atas kesalahannya

-          Di balik meja teman sekerja = aktivitas rahasia untuk melakukan tindak kejahatan seperti koruptor,dibalik kata meja dalam artian tempat kantor dengan teman temannya sepekerjaannya

-          Di dalam lemari dari baja = dalam artian menyimpan sesuatu berupa berkas beharga uang dll yang dari hasil tindak kejahatan yang terbuat dari baja dalam artian tempat yang sangat aman

-          Kucing datang cepat ganti muka = Kucing disini sebagai pengawas atau penyelidik,cepat ganti muka dalam artian seakan akan tidak terjadi apa apa tidak terjadi masalah dengan memainkan ekspresi untuk mengklabuinya

-          Segera menjelma bagai tak tercela = menunjukkan karakter dan penampilan atau pelaku agar tidak bersalah,meskipun terlibat dalam kesalahan atau Tindakan yang salah

-          Masa bodoh hilang harga diri = sikap acuh walaupun dirinya salah tetapi tidak peduli walaupun kehormatan jabatan hilang, yang penting selamat dari hukuman

-          Asal tidak terbukti ah tentu sikat lagi = selamat dari hukuman dalam artian bisa tidak dilanjutkan kasus hukuamannya tidak ada yang bisa menghukuminya,maka akan dilanjutkan Tindakan korupsinya

-          Tikus-tikus tak kenal kenyang = Tikus melambangkan pejabat yang korup dan serakah. Mereka tidak pernah puas dan selalu ingin lebih, menggambarkan kerakusan yang tidak terbatas

-          Rakus-rakus bukan kepalang = sifat rakus para koruptor yang mengambil yang bukan haknya,mengambil secara lebih yang apa dibutuhkannya

-          Otak tikus memang bukan otak udang = otak tikus disini adalah otak yang pintar cerdik dan licik dibandingkan otaku dang yang bodoh, menunjukkan bahwa para koruptor sangat pintar dalam memainkan kelicikannya dalam aksi kejahatannya

-          Kucing datang tikus menghilang = kucing disini sebagai pengawas Ketika pengawas datang,tikus disini adalah para koruptor dengan cepat bersembunyi dan menghilang supaya tidak terjerat hukuman

-          Kucing-kucing yang kerjanya molor =  kucing ini kerjanya harus tetap mengawal dan mengawasi para koruptor ini tetapi malah bermalas malasan yang hanya menerima bayarannya saja

-          Tak ingat tikus kantor datang men-teror = pengawas yang tidak sadar bahwa para korupsi ini terus merajalela yang membahayakan bagi kerusakan tatanan system dalam bernegara

-          Cerdik licik tikus bertingkah tengik = dalam artian para koruptor ini sangat cerdik dan licik dan tingkahnya menjengkelkan ini factor yang membuat koruptor susah ditangkap dan di gerami oleh masyarakat

-          Mungkin karena sang kucing Pura-pura mendelik = pengawas yang seakan akan memperhatikan dan mengawasi para koruptor ini hanya berpura pura saja tidak serius menjalankan pekerjaannya

-          Tikus tahu sang kucing lapar =  Koruptor itu tau bahwa pengawas ini lapar para koruptor ini tau cara memanfaatkannya untuk mengklabui kasusnya

-          Kasih roti jalanpun lancar = Dalam artian kasih roti adalah para koruptor ini menyuap para pengawas untuk memudahkan hukumannya

-          Memang sial sang tikus teramat pintar = para koruptor ini memang cerdik untuk menghindari hukuman para koruptor

-          Atau mungkin sikucing yang kurang ditatar! = mungkin saja yang salah pengawasnya sebagai otoritas menjalankan tindak pidana para koruptor kurangnya dilatih dalam ketangguhan tidak tergiur dengan suapan

Mitos

-          Korupsi ini bukan lagi kerja individu melainkan banyak sekali ditempat kerja perkantoran,ini yang menyebabkan Korupsi menjadi hal lumrah dan wajar

-          Penguasa atau pejabat sering kali menampilkan wajah yang berbeda di depan publik dibandingkan dengan apa yang mereka lakukan secara pribadi, Kemunafikan ini dianggap sebagai hal yang normal dan bahkan diharapkan dalam dunia politik dan birokrasi.

-          Sistem hukum dianggap tidak efektif dan tidak mampu menindak tegas para koruptor. Ini menormalisasi ide bahwa hukum tidak berlaku sama untuk semua orang dan bahwa orang-orang berkuasa dapat lolos dari hukuman.

-          Pengawas atau penegak hukum dianggap sebagai pihak yang tidak kompeten atau malas, yang mengakibatkan para koruptor bisa beroperasi dengan bebas. Ini memperkuat pandangan bahwa sistem pengawasan tidak bisa diandalkan.

Kesimpulan

Dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes, kita dapat menyimpulkan bahwa lagu "Tikus Tikus Kantor" oleh Iwan Fals tidak hanya bercerita tentang tikus sebagai binatang, tetapi menggunakan tikus sebagai metafora untuk menggambarkan pejabat dan birokrat korup. Lagu ini membawa kritik sosial yang mendalam terhadap korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dalam birokrasi. Melalui pendekatan semiotika, kita dapat mengungkap lapisan makna yang lebih dalam dan memahami pesan kritis yang ingin disampaikan oleh Iwan Fals, yakni pentingnya kesadaran dan tindakan untuk melawan korupsi demi keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

https://lirik.kapanlagi.com/artis/iwan-fals/tikus-tikus-kantor/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAJIAN ESTETIKA WARNA DALAM DESAIN

ANALISIS FARFUME WARNA EMAS BULGARI MENURUT TEORI PLATO